2 Sumber Kolagen Yang Halal dan Manfaatnya

Masih segar di ingatan kita, beberapa brand makanan terkenal di Indonesia yang penjualannya bombastis namun ternyata belum mengantongi ijin halal. Roti breadt*alk, donat J*O, solar*a dan banyak lagi lainnya.

Sampai-sampai kakak saya yang ngefans luar biasa sama roti itu akhirnya sedih.

Betulan dek, belum ada halalnya? duh gimana ini…

Alhamdulillah kabar baik kemudian kita dengar saat sebagian dari brand tersebut sudah tersertifikasi halal MUI.

Jadi lega rasanya.

Persis seperti saat kita memilih suplemen kolagen. Perlu diperhatikan juga sisi kehalalan produknya.

Sadarkah Anda, di luar sana ada lho sumber kolagen yang ternyata tidak halal dikonsumsi.

Dan pernahkah anda bertanya dari mana asal kolagen tersebut didapatkan?

Tapi sebelum Anda paham sumber kolagen mana saja yang halal, ada baiknya baca dulu apa itu kolagen.

Kolagen terdapat dalam kulit, otot, jaringan ikat dan sendi

Dalam tubuh manusia, kolagen itu ibarat lem yang merekatkan satu struktur dengan struktur lainnya.

Kolagen ditemukan dalam berbagai jaringan sepperti kulit, otot, sendi, dan berbagai organ dalam.

Secara normal kolagen ini diproduksi sendiri oleh tubuh manusia hingga umur 20 tahun.

Lalu setelah 20 tahun bagaimana?

Kadar kolagen akan terus menurun kurang lebih 1.5% setip tahunnya.

Oleh karena itu asupan kolagen dari luar diperlukan agar menjaga kadar kolagen dalam fungsi yang prima.

3 Sumber Kolagen Tambahan

Konon dulunya di masa pengobatan tradisional china, obat kolagen yang diekstrak dari keledai sudah ada dan disebut sebagai Ejiao.

Kolagen sudah dikonsumsi sejak abad ke-2

Kemudian tahun 192-232 penulis terkenal Chao Zhi menggunakan Ejiao sebagai pelancar buang air besar.

Yang yuhuan (618-907) yang dikenal sebagai salah satu dari 4 wanita tercantik dalam sejarah china kuno mengkonsumsi sup Ejiao setiap hari.

Kini di jaman modern kolagen makin marak diproduksi dan digunakan untuk berbagai kegunaan mulai dari kosmetik hingga kesehatan.

Kolagen yang diproduksi secara modern berasal dari salah satu dari sumber berikut:

#1 – Kolagen Ikan [Marine Collagen]

ikan tilapia sumber kolagen terbaik halal dikonsumsi

Gambar Ikan Tilapia sumber Marine Collagen

Tahun 1980 seorang peneliti dari Gdansk yaitu Maria Sadowska mengekstrak kolagen dari kulit ikan. Sejak saat itu penelitian tentang kolagen ikan terus berlangsung dan metodenya terus disempurnakan.

Kemudian berkembanglah metode hidrolisasi kolagen. Metode ini berhasil mempertahankan ikatan heliks colagen dan menghasilkan kolagen yang utuh.

Kelebihan kolagen hidrolisa dari ikan ini adalah:

Aktif secara biologisdan sangat mirip dengan kolagen yang diproduksi dalam tubuh kita.
Lebih aman dibanding sumber lainnya secara kimiawi dan ketahanan fisis.
Karena diekstrak dari ikan, maka tentunya jenis kolagen ini halal dikonsumsi.

Anda boleh baca Pure Collagen minuman serbuk kolagen dari ikan tilapia.

#2 – Kolagen Sapi [Bovine Collagen]

sumber kolagen halal dari tulang sapi disebut sebagai bovine collagen

Gambar tulang sapi untuk diproduksi menjadi Bovine Collagen

Kolagen sapi diekstrak dari tulang, tulang rawan sapi dan bagian kulit dari sapi. Bovin collagen juga sangat mirip strukturnya dengan kolagen manusia khususnya yang tipe I dan tipe III.

Kolagen tipe I dan tipe III dalam tubuh manusia inilah yang menyusun komponen terbesar dari kulit, kuku, rambut, otot, tulang, sendi, gusi, mata, dan pembuluh darah.

Baca lebih lengkap manfaat Zelita E Lite Plus yang dibuat dari kolagen sapi.

Sebagaimana sapi halal dikonsumsi maka produk bovine collagen ini pun juga halal.

#3 – Kolagen Babi [Porcine Collagen]

Sumber kolagen yang ke 3 adalah berasal dari babi. Belakangan berbagai produk kolagen dari babi ramai digunakan di Korea.

Kolagen babi ini juga mengandung kolagen tipe I dan III seperti halnya kolagen sapi.

Babi dijadikan sebagai sumber kolagen di luar negeri karena pertimbangan ekonomi yaitu harga material produksinya lebih murah ketimbang sapi.

Bagi kita yang muslim, tentunya kolagen babi ini haram hukumnya. Dan saya percaya Anda adalah konsumen yang bijak memilih sesuai dengan kebutuhannya.