Bahayakah Obat Jerawat Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui?

Masalah jerawat sudah cukup menjengkelkan, namun bagaimana jika terjadi saat hamil atau menyusui? Tentunya cobaannya lebih berat lagi.

Wajah jerawatan bikin makin tidak pede

Malu keluar

Bahkan bisa uring-uringan sama suami

Pokoknya sebisa mungkin menghindari ketemu sama orang lain

Parah kan?

Sayangnya di masa kehamilan, tidak sembarang obat dan krim yang bisa kita gunakan untuk mengobati jerawat.

Nah, kali ini kita kupas tuntas tentang jerawat di masa kehamilan. Apa sebabnya, bagaimana pengobatannya dan apa obat jerawat yang paling aman untuk ibu hamil dan menyusui. Yuk, mulai kita bahas…

Mengapa jerawat sering muncul pada awal kehamilan?

Jerawat muncul saat mengandung janin memang sering terjadi. Statistiknya, satu dari dua ibu hamil mengalami masalah dengan jerawat.

Penyebab dasarnya adalah karena peningkatan hormon androgen pada trimester pertama kehamilan.

Kadar androgen yang tinggi menyebabkan produksi minyak pada kelenjar kulit meningkat. Apalagi jika anda punya riwayat jerawat yang berulang pada awal siklus haid.

Umumnya, jika jerawat tidak tumbuh pada 3 bulan pertama maka anda bisa cukup lega karena kemungkinan untuk jerawat pada sisa umur kehamilan akan lebih rendah.

Bagaimana cara mengatasi jerawat pada saat hamil

Sebenarnya kemunculan jerawat pada masa adalah proses yang natural sebagaimana kita sudah sebutkan diatas. Karena penyebab utamanya adalah hormon yang meningkat, setelah kadar hormon kembali ke normal jerawat pun akan sembuh.

Untuk Anda yang mengalami masalah jerawat pada kehamilan ini maka lebih baik menjauhi berbagai jenis obat-obatan kimiawi. Paling amannya jika Anda menggunakan pengobatan herbal yang bisa dilakukan di rumah.

Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter kulit anda serta dokter kandungan untuk mencari jalan yang terbaik.

Obat jerawat yang berbahaya untuk ibu hamil

Isotretinoin

Jenis obat ini sering diresepkan oleh dokter kulit untuk mengobati jerawat yang parah. Walaupun obat ini memang ampuh untuk menyembuhkan jerawat, sayangnya isotretinoin dianggap beresiko untuk kesehatan janin.

Termasuk topical retinoid seperti differin, tazarotene, dan tretinoin. Produk-produk ini serupa dengan isotretinoin dan sebaiknya dihindari penggunaannya pada masa kehamilan.

Tetrasiklin

Tetrasiklin adalah salah satu jenis antibiotik yang biasa digunakan untuk membasmi bakteri penyebab jerawat. Serupa dengan obat tetrasiklin ini, antibiotik lainnya yang biasa digunakan untuk mengobati jerawat adalah doksisiklin dan minosiklin.

Kesemua antibiotik yang disebutkan tadi, telah terbukti tidak aman untuk janin karena bisa menghambat pertumbuhan tulang dan mengakibatkan perubahan warna pada gigi.

Asam salisilat

Asam salisilat masuk ke dalam kategori D untuk resiko ibu hamil. Artinya memang tidak terdapat bukti bahaya untuk janin pada manusia akan tetapi pada penelitian dengan binatang terdapat gangguan pertumbuhan.

Oleh karena itu lebih utama untuk menghindari produk-produk yang mengandung asam salisilat.

Krim jerawat yang aman untuk ibu hamil

Setelah mengetahui beberapa kandungan obat yang tidak boleh digunakan ibu hamil, maka perlu juga untuk tahu apa saja krim yang aman dipakai untuk ibu hamil.

Catatan penting, bahwa tidak sedikit ibu yang saking paranoidnya sampai semua obat itu dianggap bahaya dan jadi racun buat ibu hamil. Padahal tidak juga, tetap ada obat yang dibolehkan oleh dokter. Mari kita lihat:

Clindamycin

Sejenis antibiotik yang biasa diresepkan oleh dokter untuk kasus jerawat tertentu.

Dari penelitian terhadap 647 wanita, tidak ada kelainan janin pada trimester pertama, juga tidak didapatkan resiko kanker pada penelitian terhadap ribuan wanita (1)

Glycolic acid

Seringkali dikombinasikan denga benzoyl peroksida, fungsinya untuk mencegah pertumbuhan bakteri P. acne. Selain itu berguna untuk mengangkat sel kulit mati agar tidak menyumbat pori.

Glycolic acid ini dinyatakan aman digunakan untuk ibu hamil karena dihasilkan dari tebu. (2)

Bagaimana cara mengobati jerawat pada ibu hamil tanpa obat

Jika anda khawatir menggunakan berbagai macam obat anti jerawat, maka anda bisa mencoba beberapa tips berikut ini untuk mengurangi tumbuhnya jerawat.

1. Mencuci wajah cukup dua kali sehari setelah anda beraktivitas yang membuat anda mengeluarkan keringat

2. Saat mencuci wajah pastikan anda menggunakan sabun pencuci wajah yang bebas alkohol, tidak mengandung minyak dan lembut untuk kulit wajah.

3. Pastikan gunakan handuk yang bersih untuk menyeka setelah mencuci wajah.

4. Setelah mencuci wajah bilas wajah anda dengan air hangat lalu keringkan dengan handuk bersih dan gunakan pelembab wajah.

5. Jangan mencuci wajah secara berulang-ulang, ini bisa justru merangsang kelenjar kulit untuk mengeluarkan minyak.

6. Keramas rambut Anda secara teratur utamanya Jika anda memiliki kulit yang berminyak. Jangan gunakan produk yang berminyak pada rambut ataupun Pomade.

7. Hindari memegang bagian wajah terlalu sering dengan tangan.

8. Lebih baik gunakan headset pada saat menelpon ketimbang menempelkan wajah pada layar handphone.

9. Minum air lebih banyak. Maksud saya betul-betul banyak. Anda bisa baca kisah Bryan yang berhasil menyembuhkan jerawatnya dengan minum air banyak dan menjaga pola makan.

10. Pangkas makanan manis, gula dan soda. Perbanyak buah-buahan dan sayuran.

9. Jangan sekali-kali memencet jerawat karena akan mengakibatkan bekas parut.

Makananan yang baik dikonsumsi untuk mencegah jerawat pada saat hamil

Secara umum makanan yang mengandung banyak antioksidan seperti ikan, minyak zaitun, strawberry, dan lainnya sangat bagus untuk dikonsumsi saat anda hamil.

Bukan hanya bagus untuk mengatasi jerawat tapi juga bermanfaat untuk si kecil.

Yang dicari pengunjung sebelum anda:

• merk obat jerawat untuk ibu menyusui
• obat jerawat untuk ibu menyusui
• salep jerawat untuk ibu hamil
• salep jerawat untuk ibu menyusui
• obat jerawat untuk ibu hamil
• cream jerawat yang aman untuk ibu hamil
• manfaat cream beautech
• obat jerawat untuk ibu
• krim jerawat yang aman untuk ibu menyusui
• vitamin snine ibu meyusui